Standar Bahan Sodium Karboksimetil Selulosa (CMC)

Natrium Karboksimetil Selulosa (CMC)merupakan turunan selulosa dan bahan polimer alami dengan sifat-sifat yang sangat baik seperti kelarutan dalam air, viskositas, dan pengentalan. Karena biokompatibilitasnya yang baik, tidak beracun, dan mudah terurai, CMC banyak digunakan dalam industri makanan, obat-obatan, bahan kimia sehari-hari, pembuatan kertas, tekstil, ekstraksi minyak, dan industri lainnya. Sebagai bahan fungsional yang penting, standar kualitas CMC memegang peranan penting dalam berbagai bidang.

 Natrium Karboksimetil Selulosa (2)

1. Sifat Dasar CMC

Struktur kimia AnxinCel®CMC adalah memasukkan gugus karboksimetil (-CH2COOH) ke dalam molekul selulosa, sehingga memiliki kelarutan air yang baik. Sifat-sifat utamanya meliputi:

Kelarutan dalam air: CMC dapat membentuk larutan kental transparan dalam air dan digunakan secara luas sebagai pengental atau penstabil dalam berbagai produk cair.

Pengentalan: CMC memiliki viskositas tinggi dan secara efektif dapat meningkatkan konsistensi cairan dan mengurangi fluiditas cairan.

Stabilitas: CMC menunjukkan stabilitas kimia yang baik pada berbagai rentang pH dan suhu.

Daya urai secara hayati: CMC merupakan turunan selulosa alami dengan daya urai secara hayati yang baik dan kinerja lingkungan yang luar biasa.

 

2. Standar Mutu CMC

Standar mutu CMC bervariasi menurut berbagai bidang penggunaan dan persyaratan fungsional. Berikut ini adalah beberapa parameter standar mutu utama:

Penampakan: CMC harus berupa bubuk atau butiran amorf berwarna putih atau putih pucat. Tidak boleh ada kotoran dan benda asing yang terlihat.

Kadar air: Kadar air CMC umumnya tidak melebihi 10%. Kadar air yang berlebihan akan memengaruhi stabilitas penyimpanan CMC dan kinerjanya dalam aplikasi.

Viskositas: Viskositas merupakan salah satu indikator penting CMC. Viskositas biasanya ditentukan dengan mengukur viskositas larutan berairnya menggunakan viskometer. Semakin tinggi viskositas, semakin kuat efek pengentalan CMC. Konsentrasi larutan CMC yang berbeda memiliki persyaratan viskositas yang berbeda, biasanya antara 100-1000 mPa·s.

Derajat Substitusi (nilai DS): Derajat Substitusi (DS) merupakan salah satu karakteristik penting CMC. Derajat Substitusi (DS) merupakan jumlah rata-rata substitusi karboksimetil dalam setiap unit glukosa. Umumnya, nilai DS yang dibutuhkan adalah antara 0,6-1,2. Nilai DS yang terlalu rendah akan mempengaruhi kelarutan dalam air dan efek pengentalan CMC.

Keasaman atau nilai pH: Nilai pH larutan CMC umumnya harus berada di antara 6-8. Nilai pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat memengaruhi stabilitas dan efek penggunaan CMC.

Natrium Karboksimetil Selulosa (3)

Kadar abu: Kadar abu adalah kandungan bahan anorganik dalam CMC, yang biasanya tidak boleh lebih dari 5%. Kadar abu yang terlalu tinggi dapat memengaruhi kelarutan CMC dan kualitas aplikasi akhir.

Kelarutan: CMC harus larut sempurna dalam air pada suhu ruangan untuk membentuk larutan yang transparan dan tersuspensi. CMC dengan kelarutan yang buruk mungkin mengandung pengotor yang tidak larut atau selulosa berkualitas rendah.

Kandungan logam berat: Kandungan logam berat dalam AnxinCel®CMC harus sesuai dengan standar nasional atau industri. Secara umum, kandungan logam berat total tidak boleh melebihi 0,002%.

Indikator mikrobiologi: CMC harus memenuhi standar batas mikroba. Bergantung pada penggunaannya, CMC food grade, CMC farmasi, dll. memerlukan kontrol ketat terhadap kandungan mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, jamur, dan E. coli.

 

3. Standar penerapan CMC

Berbagai bidang memiliki persyaratan yang berbeda untuk CMC, sehingga perlu dirumuskan standar aplikasi yang spesifik. Standar aplikasi umum meliputi:

Industri makanan: CMC food grade digunakan untuk pengentalan, stabilisasi, pengemulsi, dll., dan harus memenuhi standar keamanan pangan, seperti tidak beracun, tidak berbahaya, tidak menyebabkan alergi, serta memiliki kelarutan dan viskositas air yang baik. CMC juga dapat digunakan untuk mengurangi kadar lemak dan meningkatkan rasa serta tekstur makanan.

Industri farmasi: Sebagai eksipien obat umum, CMC tingkat farmasi memerlukan kontrol ketat terhadap pengotor, kandungan mikroba, non-toksisitas, non-alergenisitas, dll. Fungsi utamanya meliputi pelepasan obat yang terkendali, pengentalan, perekat, dll.

Bahan kimia sehari-hari: Dalam kosmetik, deterjen dan bahan kimia sehari-hari lainnya, CMC digunakan sebagai pengental, penstabil, zat pensuspensi, dll., dan diharuskan memiliki kelarutan air, viskositas, dan stabilitas yang baik.

Industri pembuatan kertas: CMC digunakan sebagai bahan perekat, bahan pelapis, dll. dalam proses pembuatan kertas, yang memerlukan viskositas tinggi, stabilitas, dan kemampuan pengendalian kelembapan tertentu.

Eksploitasi ladang minyak: CMC digunakan sebagai aditif fluida dalam fluida pengeboran ladang minyak untuk meningkatkan viskositas dan fluiditas. Aplikasi semacam itu memiliki persyaratan tinggi untuk kelarutan dan kemampuan meningkatkan viskositas CMC.

 Natrium Karboksimetil Selulosa (1)

Dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,Bahasa Indonesia: CMC, sebagai bahan polimer alami, akan terus memperluas area aplikasinya. Saat merumuskan standar kualitas bahan CMC, selain mempertimbangkan sifat fisik dan kimianya, perlu juga mempertimbangkan kebutuhan aplikasinya secara komprehensif untuk memastikan bahwa bahan tersebut dapat memenuhi persyaratan berbagai bidang industri. Merumuskan standar yang terperinci dan jelas merupakan cara penting untuk memastikan kualitas dan efek aplikasi produk AnxinCel®CMC, dan juga merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing pasar bahan CMC.


Waktu posting: 15-Jan-2025