Perekat ubin berperan penting dalam industri konstruksi, memastikan ikatan ubin yang aman ke berbagai substrat. Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC) merupakan bahan utama dalam banyak perekat ubin modern, yang memberikan sifat perekat dan kemampuan kerja yang lebih baik.
1.Pengertian Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC):
HPMC merupakan turunan selulosa yang umum digunakan dalam bahan konstruksi karena sifat perekat, pengentalan, dan retensi airnya.
Berasal dari selulosa alami dan diolah menjadi bubuk halus.
HPMC meningkatkan kekuatan ikatan perekat ubin sekaligus meningkatkan kemampuan kerja dan karakteristik retensi airnya.
2.Formulasi Perekat Ubin Berbasis HPMC:
a. Bahan Dasar:
Semen Portland: Menyediakan bahan pengikat utama.
Pasir halus atau pengisi: Meningkatkan kemampuan kerja dan mengurangi penyusutan.
Air: Diperlukan untuk hidrasi dan kemampuan kerja.
Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC): Bertindak sebagai agen pengental dan pengikat.
Aditif: Dapat mencakup pengubah polimer, dispersan, dan agen anti-kendur untuk peningkatan kinerja tertentu.
b. Proporsi:
Proporsi setiap bahan bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis ubin, substrat, dan kondisi lingkungan.
Formulasi tipikal mungkin terdiri dari 20-30% semen, 50-60% pasir, 0,5-2% HPMC, dan kadar air yang sesuai untuk mencapai konsistensi yang diinginkan.
c. Prosedur Pencampuran:
Campurkan semen, pasir, dan HPMC secara menyeluruh untuk memastikan distribusi yang merata.
Tambahkan air secara bertahap sambil diaduk hingga mencapai kekentalan yang diinginkan.
Aduk sampai diperoleh pasta yang halus dan bebas gumpalan, pastikan hidrasi partikel semen dan dispersi HPMC tepat.
3.Aplikasi Perekat Ubin Berbasis HPMC:
a. Persiapan Permukaan:
Pastikan substrat bersih, strukturnya kokoh, dan bebas dari debu, minyak, serta kontaminan.
Permukaan yang kasar atau tidak rata mungkin memerlukan perataan atau pelapisan dasar sebelum pengaplikasian perekat.
b. Teknik Aplikasi:
Aplikasi Sekop: Metode yang paling umum melibatkan penggunaan sekop berlekuk untuk menyebarkan perekat ke substrat.
Melapisi bagian belakang: Mengoleskan lapisan tipis perekat pada bagian belakang ubin sebelum memasangnya ke alas perekat dapat meningkatkan daya rekat, terutama untuk ubin besar atau berat.
Spot Bonding: Cocok untuk ubin ringan atau aplikasi dekoratif, melibatkan pengaplikasian perekat dalam bagian-bagian kecil daripada menyebarkannya ke seluruh substrat.
c. Pemasangan Ubin:
Tekan ubin dengan kuat ke alas perekat, pastikan kontak penuh dan cakupan seragam.
Gunakan spacer untuk menjaga konsistensi sambungan nat.
Sesuaikan perataan ubin segera sebelum perekatnya mengeras.
d. Pengeringan dan Grouting:
Biarkan perekat mengering sesuai petunjuk pabrik sebelum melakukan nat.
Natkan ubin menggunakan bahan nat yang sesuai, isi sambungan secara menyeluruh dan ratakan permukaannya.
4. Keunggulan Perekat Ubin Berbasis HPMC:
Kekuatan Ikatan yang Ditingkatkan: HPMC meningkatkan daya rekat pada ubin dan substrat, mengurangi risiko terkelupasnya ubin.
Peningkatan Kemampuan Kerja: Kehadiran HPMC meningkatkan kemampuan kerja dan waktu terbuka perekat, sehingga memudahkan aplikasi dan penyesuaian ubin.
Retensi Air: HPMC membantu mempertahankan kelembapan dalam perekat, meningkatkan hidrasi semen yang tepat dan mencegah pengeringan dini.
Perekat ubin berbasis HPMC menawarkan solusi yang andal untuk berbagai aplikasi pemasangan ubin, memberikan daya rekat yang kuat, kemudahan pengerjaan yang lebih baik, dan daya tahan yang lebih baik. Dengan memahami formulasi dan teknik aplikasi yang diuraikan dalam panduan ini, profesional konstruksi dapat secara efektif memanfaatkan perekat HPMC untuk mendapatkan pemasangan ubin berkualitas tinggi.
Waktu posting: 15-Apr-2024